Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

5 Tips Wawancara Seorang Introvert untuk Kesan Terbaik

5 Tips Wawancara Seorang Introvert untuk Kesan Terbaik
Image by freepik.com

Seorang Introvert yang merasa bahwa malu adalah kelemahan dalam wawancara kerja, maka pikirkan lagi. Melalui pendekatan yang tepat, Wawancara Seorang Introvert dapat membuat kesan pertama yang mengagumkan.

Jika kamu seorang introvert, dan terlalu memikirkan stereotip wawancara kerja, maka mudah bagi kamu menganggap bahwa menjadi introvert dan pemalu adalah kelemahan, bukan kekuatan. 

Dalam Wawancara Seorang Introvert, akan mudah merasa tidak mungkin membuat kesan pertama yang hebat. Hal itu benar jika kamu menganggap bahwa melakukan wawancara kerja hanya didasarkan pada kekuatan Kepribadian, bukan pada Kualifikasi, Pengalaman, dan Keahlian.  

Apakah menjadi ekstrovert adalah prasyarat untuk membuat kesan yang bagus dalam wawancara kerja? Tidak.

Cara terbaik untuk membuat kesan pertama yang hebat dalam wawancara seorang introvert adalah bermain dengan kekuatanmu. Jangan mencoba menjadi sesuatu yang bukan dirimu. Sorot semua hal hebat tentangmu.

Dan ingatlah bahwa beberapa orang yang paling sukses adalah introvert. Bill Gates, sebagaimana yang disampaikan oleh Susan Cain. 

Sang Penulis buku Quiet: The Power of Introverts in the World That Can not Stop Talking, berkata, “Bill Gates seorang pendiam dan kutu buku”. Tapi dia tidak terpengaruh pendapat orang lain tentangnya. Dia seorang introvert, Tapi tidak malu.  

Pun demikian dengan Warren Buffett adalah seorang introvert. J.K. Rowling berkata bahwa dia terlalu malu untuk meminta pena.  Padahal pena itu untuk menuliskan beberapa ide serial buku Harry Potter saat pertama kali menemukan konsep tersebut.

Jadi, bagaimana seorang introvert mampu membuat mereka begitu hebat dalam bisnis? Mari kita lihat beberapa ciri khas yang biasanya dimiliki introvert yang memberikan mereka keuntungan dalam dunia bisnis yang kompetitif.

5 Tips Wawancara Seorang Introvert untuk Kesan Terbaik 

1. Fokus pada apa yang telah kamu lakukan, bukan yang kamu pikirkan – karena apa yang telah kamu lakukan paling penting.

Jika kamu Introvert, kamu mungkin merasa sulit untuk membicarakan diri sendiri. Tidak masalah: Bicara tentang apa yang telah kamu lakukan. Fokus pada proyek yang telah kamu selesaikan, gagasan yang telah kamu kembangkan, target yang pernah kamu temui. 

Fokus pada apa, bukan pada siapa.  Bila kamu menggambarkan “apa”, maka “siapa” akan teridentifikasi tanpa mengatakan apa-apa.

2. Luangkan waktu sejenak untuk berpikir – karena bijaksana sangat mengesankan.

Banyak Introvert bisa duduk dalam kesendirian berjam-jam setiap saat. Hal ini seperti sebuah keuntungan saat kamu memang perlu memetakan serangkaian langkah penyelesaian tugas besar, namun bukan berarti saat pewawancara mengajukan sebuah pertanyaan kamu merasa perlu segera meresponsnya.

Perlu diingat pula pewawancara tidak mengharapkan kamu mengisi setiap saat dengan diam. Pewawancara ingin mengetahui Keahlian, Kualifikasi, Pengalaman dan juga Pemikiran atau Gagasanmu. 

Interviewer yang hebat tidak keberatan jika kamu membutuhkan waktu beberapa detik untuk mempertimbangkan pertanyaan itu. Seorang Pewawancara yang hebat tentu ingin memiliki percakapan yang bagus, bukan hanya rangkaian pertanyaan dan jawaban yang cepat.

Seorang karyawan hebat memikirkan langkah mereka selanjutnya. Mereka tidak  terganggu dengan interaksi sosial atau hiburan yang sama sekali tidak berarti. 

Kemampuan untuk melakukan hyperfocus pada tujuanmu yang paling penting adalah sangat vital, karena kamu selalu menggunakan waktu dalam mendefinisikan tingkat kesuksesan.  

Jadi berpikirlah sebelum kamu berbicara. Ikutilah dengan respon bijaksana yang telah kamu pikirkan sebelumnya.

3. Secara aktif dengarkan pewawancara – karena kemampuan untuk mendengarkan adalah tkamu rekan setim yang hebat

Orang Introvert juga lebih baik, dalam mendengarkan dan berempati kepada orang-orang.  Mendengarkan banyak hal. 

Semisal seorang klien, karyawan, atau pelanggan marah, seorang Introvert cenderung lebih sensitif terhadap kebutuhan mereka. Alih-alih bereaksi terhadap sebuah isu, Introvert mengambil informasi tersebut, dan kemudian berpikir kritis tentang solusi terbaik yang mungkin dilakukan. 

(Di satu sisi, kemampuan untuk mendengarkan, dan memahami, adalah salah satu keterampilan orang yang paling penting yang dapat kamu kuasai.)

Dengarkan pewawancara. Ajukan pertanyaan jika kamu tidak mengerti. Mintalah klarifikasi. Yang lebih penting, temukan cara menggunakan keterampilan mendengarkanmu untuk terlibat dengan pewawancara. Semakin banyak wawancara terasa seperti percakapan, semakin nyaman kamu nantinya.

Dan kemudian menyoroti contoh di mana kemampuan kamu untuk mendengarkan dan memproses telah membuat perbedaan dalam karir kamu. Jelaskan kapan, dan bagaimana, dan bagaimana ternyata.  Sekali lagi, fokus pada apa yang telah kamu lakukan, bukan siapa kamu.

4. Datanglah dengan sebuah ide – karena kemampuan analisis kamu adalah keuntungan utama

Seiring dengan menjadi pendengar yang hebat, para pengusaha introvert selalu mencari solusi terbaik, dan cenderung mengabaikan ego terhadap sebuah penilaian. 

Waylae Gregoire dari NextShark menulis bahwa sementara ekstrovert ingin mempromosikan rencana bisnis sendiri, “para introvert berfokus pada pemikiran dan tindakan orang lain.  Para introvert secara alami terbiasa menganalisis gagasan orang lain, menawarkan umpan balik yang bijaksana, dan mengatur apa yang orang lain bawakan.”

Gunakan keterampilan itu untuk menunjukkan bagaimana kamu bekerja. Kenali satu atau dua hal penting yang dapat kamu kontribusikan sejak hari pertama. Sejak kamu mengenal perusahaan dan paham apa yang bisa kamu tawarkan, maka segera buktikanlah dengan tindakan.

5. Nyaman untuk rendah hati – karena kerendahan hati adalah atribut yang dihargai setiap tim

Introvert tidak takut untuk mengakui kesalahan, tidak takut memberi kredit kepada orang lain. Introvert cenderung mengecilkan prestasi sendiri.  Jadi mereka adalah rekan tim yang hebat. 

Tidak ada yang dapat membunuh semangat kerja tim lebih cepat daripada anggota yang tidak mengakui kesalahan, tidak dapat berbagi kredit, dan tidak dapat melihat bahwa kesempurnaan akan mungkin terjadi selama kamu bersedia bekerja untuk itu.

Ketika kamu membuat kesalahan, diskusikanlah – dan kemudian share apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu secara berbeda sejak saat itu. 

Bicarakan hal - hal hebat yang anggota tim telah lakukan untuk menyelesaikan sebuah proyek yang canangkan. Tunjukkan bahwa ini bukan semata - mata hanya tentang kamu saja.

Itulah cara membuat kesan pertama yang hebat – dan kesan abadi yang mengagumkan dalam proses wawancara seorang Introvert.

Mas Pram
Mas Pram "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk " 5 Tips Wawancara Seorang Introvert untuk Kesan Terbaik "